Penulis pernah punya pengalaman.Beberapa bulan yang lalu saya membeli burung prenjak kepala merah tangkapan di pasar burung.Menurut si penjual,burung yang dijualnya itu sudah mau makan voer.Tetapi ketika sampai di rumah tidaklah seperti itu.Setelah sehari di rumah,kondisi burung mulai memburuk.Saya lihat tidak ada kotoran dalam sangkar.Voer yg disediakan pun tidak berkurang.Ini artinya tidak ada tanda-tanda burung itu mau makan.Segera setelah itu,saya isi tempat makanannya dengan ulat hongkong.Segera saja ketika saya menjauh,ulat-ulat itu dimakan lahap oleh si burung.
Besoknya,burung tangkapan itu tampak sehat.Saya meneruskan untuk memberikan ulat hongkong.
Dua hari kemudian saya dikejutkan lagi oleh kondisi burung.Burung hanya diam di tenggerannya.Matanya bengkak dan berair.segera saya menelepon teman saya yang juga hobi burung.Katanya,tidak boleh memberikan ulat hongkong secara berlebihan.Bila itu dilakukan,maka mata si burung akan sakit hingga menyebabkan kematian.Akhirnya saya menghentikan pemberian ulat hongkong.Tapi karena sakit mata yang dialami oleh burung ini sudah parah,akhirnya saya tidak dapat berbuat banyak.Burung itu akhirnya mati.
Kejadian ini tidak hanya dialami oleh saya.Saya juga sempat bertanya kepada sesama penggemar burung.Kata mereka kita tidak boleh memberi ulat hongkong berlebihan kepada si prenjak kepala merah.Berikan tidak lebih dari 5 x 3 kali sehari untuk satu ekor burung.
